Minggu, 17 Januari 2010

TGH Pupuk Dahsyat

Pupuk Hayati Ramah Lingkungan, Menghemat Pupuk Kimia Hingga 50% Formula Terbaru hasil rekayasa Bio Teknologi Modern.
Analisis Uji Mutu : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian – Bogor

TIENS GOLDEN HARVEST berbahan aktif Mikroba Indegenous asli Indonesia ramah lingkungan (tidak mengandung logam berat As, Pb, Hg, Cd dan Mikroba Patogen, Salmonella SP) telah dipersiapkan serta dirancang untuk pembangunan dunia pertanian yang berkelanjutan dengan teknologi AGPI.
Bahwa perpaduan TIENS GOLDEN HARVES dengan pupuk kimia akan selalu dicari dan dibutuhkan petani karena sudah terbukti dan teruji (menjadikan produktivitas tinggi dan ramah lingkungan).
Kandungan TIENS GOLDEN HARVEST :
Azatobacter sp 2,0 x 107 – 105 sel/ml
Mikroba pelarut fosfat 3,0 x 107 – 105 sel/ml
Azospirillum sp 2,3 x 108 – 105 sel/ml
Mikroba Pendegradasi Selulose 3,5 x 107 – 104 sel/ml
Lactobacillus sp 1,5 x 104 – 103 sel/ml
Pseudomonas sp 1,7 x 106 – 104 sel/ml
P=34,70 ppm; K=1700 ppm C Organik=0,92%; N=0,04% FE=44,3ppm; Mn=0,23 ppm Cu 0,85 ppm Zn=3,7 ppm
Keuntungan Menggunakan TIENS Golden Harvest
1. Hasil Panen akan meningkat 20% s/d 50% dari biasanya (menjadi optimal)
2. Penggunaan pupuk kimia lebih hemat 50% dari biasanya
3. Mampu menguraikan pestisida (residu s/d 50%) dan mengurangi tumbuhnya gulma
Untuk Perhatikan
1. Penggunaan TIENS Golden Harvest jangan dicampur dengan pestisida / pupuk kimia
2. Pemakaian TIENS Golden Harvest tidak boleh bersamaan dengan pupuk kimia, beri tenggang waktu 2 s/d 5 hari.
3. TIENS Golden Harvest diberikan lebih dahulu 3 s/d 5 hari sebelum pupuk kimia ditaburkan.

Harga Distributor Rp. 90.000/liter (PV/BV 50%)
Harga Konsumen Rp. 103.500,-/liter
Kemasan : Plastik Warna Putih
Ukuran : 1 liter
Isi : Warna Coklat (Harum Anggur)
Sejarah TGH
SEJARAH SINGKAT TIENS GOLDEN HARVEST
• Tahun 1985
Riset isolasi dan analisis potensi mikroba tanah dari bumi indonesia. Pada tahap ini diambil sample mikroba dari berbagai daerah nusantara, terutama dari daerah yang dianggap subur, untuk diuji coba. Sampai saat ini riset ini tetap berjalan untuk terus meningkatkan mutu produk.
• Tahun 1986 s.d. sekarang
Uji potensi mikroba unggul yang telah terseleksi di laboraturium. Dari berbagai mikroba yang terkumpul diadakan uji coba, mikroba mana yang paling baik, di antara mikroba yang lain.
• Tahun 1996
Dari berbagai uji coba akhirnya terpilih beberapa mikroba unggul yang dikemas dalam sebuah teknologi Agricultural Growth Promotion lnoculant (AGPI) — formula campuran yang bermanfaat untuk meningkatkan hasil pertanian. (Artinya setelah 9 tahun sejak dimulainya penelitian, baru ditemukan mikroba paling unggul yang baik untuk meningkatkan hasil pertanian)
• Tahun 1997
Uji lapangan di sentra pertanian Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat (Uji lab saja masih bersifat teori sehingga perlu pembuktian di lapangan).
• Tahun 1998
Uji praktis dan evaluasi oleh petani (Pada akhirnya yang paling obyektif menilai baik atau tidaknya penemuan tersebut adalah petani, karena mereka yang langsung merasakan manfaat atau dampaknya. Dari uji lapangan setahun terbukti petani merasakan manfaat yang signifikan dari
Pupuk teknologi AGPI ini.
• Tahun 1998
Di produksi oleh PT SMS Indoputra dan mulai dipasarkan di Indonesia. Setelah terbukti di laboraturium dan teruji di lapangan, maka produk ini dinyatakan sudah layak untuk dipasarkan. (Butuh 13 tahun penelitian untuk memutuskan produk ini layak masuk pasaran).
• Tahun 2008
Perusahaan multinasional Tianshi melihat potensi pemasaran pupuk yang terbukti selama 10 tahun mempunyai keunggulan di lapangan. Setelah melewati berbagai macam proses seleksi, termasuk peninjauan lapangan oleh Tim Tianshi, akhirnya perusahaan Tianshi memutuskan untuk memasarkan pupuk ini dengan nama TIENS GOLDEN HARVEST Sama seperti manusia dan mahluk hidup lainnya, tanaman membutuhkan zat makanan.
Pada tumbunan zat makanan biasa disebut unsur hara. Unsur hara adalah kebutuhan tanaman baik berupa nutrisi maupun sumber energi yang menunjang kehidupan tanaman. Jika unsur hara tidak seimbang, maka pertumbuhannya menjadi tidak normal dan produktivitas tidak optimal.
Arsip untuk Agustus, 2008
Tanya tentang Tiens Golden Harvest
Berikut ini adalah beberapa pertanyaan mengenai Teknologi Golden Harvest yang sering dilontarkan oleh para petani/pekebun yang kami rekam dan kemudian kami sajikan pada website ini, dengan harapan dapat menjadi pengetahuan dan manfaat bagi para pembaca/pengunjung website kami khususnya dan para petani pada umumnya.
# Apa itu Golden Harvest Teknologi?
Teknologi berwawasan lingkungan dalam bidang pertanian yang berguna untuk menyuburkan tanah dan tanaman serta menjaga keseimbangan sifat fisik, kimia dan biologi tanah, dengan menggunakan mikroorganisme indegenous.
# Teknologi ini menggunakan media apa?
Kami menamakan Golden Harvest, berbentuk cairan yang dibuat dalam laboratorium mikrobiologi dengan teknologi AGPI (Agricultural Growth Promoting Inoculants) kemudian dengan peralatan khusus formula ini diperbanyak, sehingga kecil kemungkinan dapat dipalsukan.
# Apa kandungan formula Golden Harvest itu?
Hormon tumbuh IAA (Indole Acetic Acid), Azospirillum sp, Azotobacter sp, Mikroba pelarut P, Lactobacillus sp, Mikroba pendegrasi selulosa. Mikroba tersebut merupakan mikroba indigenous, yaitu mikroba tanah setempat yang sangat berguna untuk penyubur tanah secara biologi. Selain itu terdapat beberapa unsur lain yang tidak kami tampilkan (Rahasia Perusahaan) terdapat dalam Golden Harvest sehingga menjadikan Golden Harvest ini memiliki keunggulan dari produk sejenis lainnya.
#Apa fungsi dari unsur-unsur tersebut?
Hormon tumbuh berfungsi untuk memacu pertumbuhan akar, batang dan daun serta buah, terdapat mikroorganisme penambat Nitrogen, mikroba pelarut phosphor dan pendegrasi selulosa, selain itu berfungsi juga untuk memudahkan penyerapan unsur hara oleh tanaman.
#Mengapa teknologi ini disebut ramah lingkungan?
Kandungan yang terdapat dalam Golden Harvest ini adalah dari unsur hayati (mahluk hidup) yang aman bagi pemakainya, kemudian terdapat mikroba yang mampu untuk menguraikan pestisida dan zat berbahaya lainnya yang jatuh ke tanah.
#Tanaman apa saja yang dapat menggunakan Teknologi Golden Harvest?
Semua tanaman dapat menggunakan Teknologi Golden Harvest, misalnya tanaman Pangan, tanaman Hortikultura, tanaman Perkebunan maupun tanaman Hias. Hanya saja dosis yang digunakan berbeda.
# Apakah setelah menggunakan Pupuk Hayati Golden Harvest ini pupuk kimia atau kandang tidak perlu diberikan?
Lahan pertanian yang ideal harus memenuhi syarat kesetimbangan, yaitu unsur fisik (bajak/cangkul), kimia (pupuk kimia maupun kandang) dan biologi (mikroorganisme). Jadi lahan pertanian tetap harus diberikan Pupuk (kimia atau kandang), tetapi penggunaanya dikurangi sampai dengan 50% dari biasanya (pertanian konvensional, tanpa Golden Harvest).
Bisakah penggunaan Golden Harvest ini di campur dengan pupuk kimia atau dengan pestisida?
Tidak boleh! Penggunaan Golden Harvest tidak boleh dicampur dengan pupuk kimia maupun pestisida, hal ini dikarenakan kandungan yang terdapat dalam Golden Harvest merupakan mahluk hidup, apabila penggunaannya disatukan dengan unsur-unsur kimia menyebabkan mikroorganisme tersebut tidak akan bekerja secara optimal.
# Berapa hari masa tenggang penggunaan Golden Harvest ini dengan penggunaan pupuk kimia?
3 sampai dengan 5 Hari, boleh Golden Harvest dulu atau pupuk kimia dulu.
#Bagaimana cara penggunaan Teknologi Golden Harvest ini?
Caranya sangat mudah, cukup disemprotkan pada tanah disekitar tanaman dengan dosis 100ml untuk satu tanki sprayer ukuran 15 liter, atau dengan cara disiramkan pada tanaman dengan dosis 10ml Golden Harvest untuk 2 liter air.
# Apa yang terjadi apabila dosis yang diberikan pada tanaman kelebihan?
Tidak masalah, apabila dosis yang diberikan terlalu banyak tidak akan membuat tanaman itu mati, malahan tanaman semakin subur.
# Apakah teknologi Golden Harvest Perikanan dapat diterapkan pada budidaya lobster air tawar, belut/sidat dan lele?
YA!, Teknologi ini tidak saja untuk budidaya tambak air payau tetapi dapat juga untuk air tawar, hanya saja bagian dasar kolam harus berupa tanah/lumpur.
Setelah Menggunakan Tiens Golden Harvest
Ir. Ismakun Budiono, Bengkulu
Saya mulai menggunakan Tiens Golden Harvest< sejak tahun 2003. Sudah hampir tiga tahun saya menggunakan Tiens Golden Harvest< untuk kebun kelapa sawit saya, penggunaanya saya kombinasikan dengan pupuk kimia.
Manfaat yang saya rasakan setelah menggunakan teknologi ini adalah, adanya peningkatan produksi tandan buah kelapa sawit segar saya lebih tinggi. Apabila dibandingkan dengan kebun sekitarnya, produksi kebun beliau lebih unggul.
Dibandingkan dengan orang lain yang umurnya sama di daerah yang sama, produksi kelapa sawit saya lebih tinggi 25-30%. Penggunaan Urea, SP36 dan KCL berkurang lebih dasri separo. Padi dan jagung saya juga meningkat hasilnya setelah menggunakan SMS Tiens Golden Harvest<.
Varietas : Tenera
Umur Tanaman : 7 Tahun
Luas& Lokasi kebun : 4 Hektar, Bengkulu
Penggunaan TGH : 4 bulan sekali
Panen : 2 Minggu sekali
Jenis Lahan : Gambut 90cm
Perolehan :
Maret 2007 7.765 Kg
April 2007 7.7.23 Kg
Mei 2007 8.960 Kg


Pupuk Kompos VS Tiens Golden Harvest
setelah langkanya pupuk bersubsidi yang kerap kali diselewengkan – dampak dari diperdagangkan secara bebas sarana pertanian di era reformasi, keberadaan pupuk organi menjadi “obat penawar” ditengah carut marutnya pendistribusian pupuk. Pasalnya untuk menyiapkan pupuk kompos atau kandang, tidaklah sederhana dan semudah yang dibayangkan, termasuk biayanya.
Bahkan kalau dihitung – hitung, tidak ekonomis. Maklumlah untuk pengadaan pupuk kompos, tidak kecil. Bukan sekedar satu kantong plastic, ataupun satu sak semen (50 kg). Melainkan dalam kapasitas besar. Ambil contoh, untuk satu hektar saja, membutuhkan 7 ton pupuk maupun kandang. “Persoalannya, kemana mencari 7 ton pupuk kompos itu?” berapa ongkos angkutnya…?
Tabel 1 : Perbadingan Hasil Panen
Tiens Golden Harvest, bisa menjadi solusi dan lebih ekonomis, Alasannya, satu hektar sawah itu hanya membutuhkan 6 liter pupuk cair Tiens Golden Harvest. “Jadi, satu liter Golden Harvest itu, kemampuannya lebih dari 1 ton kompos”. Alhasil, dibandingkan pupuk kompos, maka Tiens Golden Harvest, jauh lebih ekonomis. Itu baru hanya dari segi hitung – hitungan kocek. Belum lagi dari cara kerjanya, dimana Tiens Golden Harvest mempunyai sisi plus.
Pupuk kompos, ketika diberikan kesawah, bukan berarti komposnya dimakan oleh akar tanaman. Tapi, dengan harapan, kompos itu mendatangkan bakteri. Nah bakteri itulah yang bekerja mengelola kompos jadi makanan untuk tanaman. Lagi pula, berapa banyak bakteri yang dating, itu tidak bisa dihitung dengan matematika. Ketimbang harusseperti itu, makan jalan pintas pun dilakukan : mendatangkan bakteri yang siap bekerja, sehingga tidak menunggu datangnya kompos. “Itulah yang dilakukan Tiens Golden Harvest, medatangkan bakteri yang siap bekerja”.
Table 2 : Perbandingan Biaya (Cost)
Luar biasanya, Tiens Golden Harvest ini, bukanlah produk impor. Melainkan hasil pengembangan penelitian anak bangksa, Dr. Lukman Gunarto A.P.U seorang peneliti senior yang pernah lama bekerja sebagai peneliti Internasional Rice Reseach Institute di Philipina dan juga peneliti di Jepang.
Riset teknologi ini dimulai 23 tahun lalu, tepatnya 1985. Setelah melalui berbagai uji potensi microba unggul, akhirnya 1996, terpilih microba unggul yang dikemas dalam teknologi Agricultural Growth Promoting Inoculant (AGPI). Setahun kemudian, 1997, dilakukan uji coba terhadap teknologi tersebut. “Karena hasilnya menggembiarakan maka 1998 pupuk ini diperdagangkan secara komersil lewat SMS Indoputra”, Juni2008 lalu, pupuk ini resmi dipasarkan lewat Network Marketing, khususnya Tianshi, dengan nama Tiens Golden Harvest.
Sejarah dan Uji Coba
Sejak diluncurkan, Tiens Golden Harvest membetot perhatian. Maklum, selain murah, teknologi ini mampu meningkatkan produksi.
Bagi petani, Tiens Golden Harvest, mungkin tak ubahnya sebuah aspirin. Sebab, pupuk cair produksi dalam negeri ini, bias menjadi solusi persoalan yang selama ini melilit mereka. Sebut saja, dalam soal meningkatkan produksi pertanian, tak perlu repot memperluas lahan tanaman, karena akan menambah beban biaya tanam saja. Bahkan, mereka juga tak perlu pusing memikirkan teknologi, tak perlu khawatir tanahnya tandus dan gersang. Sebab, selain ramah lingkungan, Tiens Golden Harvest telah teruji dilapangan.
Buktinya sejak diluncurkan 1998 lalu – diproduksi PT. SMS Indoputra, penggunaan pupuk ini merambah petani dipelbagai daerah, dari mulai Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi. Hasilnya penggunaan pupuk ini mampu meningkatkan produksi rata-rata 30%. Bahkan lewat pupuk ini pula, biaya tanam menjadi lebih murah, jika dibandingkan dengan pupuk kimia.
Contohnya, bila petani menggunakan pupuk Urea sebanyak 300 kg, maka kocek yang harus dikeluarkan (harga per kg Rp. 1.600,-) sebesar Rp. 480.000,-. Tapi, dengan teknologi Tiens Golden Harvest, pupuk urea berkurang, hanya 125kg. Dengan begitu, biaya tanamnya lebih murah, mejadi Rp.200.000,-
Tak heran, pupuk yang ditemukan oleh Dr. Lukman Guranto, A.P.U ini, mampu menghantarkan H. Nursalam, petani tambak udang dari Jawa Tengah, memperoleh penghargaan tertinggi dari Presiden RI, Susilo Bambang Yudoyono dibidang teknik budidaya tambak tradisionil, dan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan.
Setelah sang Presiden RI, dua tahun kemudian, Maret 2006, sejumlah Menteri, seperti Menteri Koperasi dan UKM Suryadharma Ali, Menteri Negera BUMN Sugiharto, Ketua DPD Ginanjar Kartasasmita, Ketua Dekopin Adi Sasono, para bupati dan beberapa Gubernur, terjun kesawah untuk menyaksikan panen raya di Subang, Jawa Barat. Panen tersebut, berkat penggunaan pupuk Tiens Golden Harvest tersebut oleh petani setempat.
Selain dari Presiden, penghargaan ramah lingkungan juga diberikan oleh Citi Group, Columbia University, Yayasan Lingkungan Bina Usaha. Bahkan, Jaya Suprana lewat Musium Rekor Indonesia (MURI), memberikan rekor singkong terbesar yang dihasilkan pupuk Tiens Golden Harvest. Dan, Juni2008 lalu, pupuk ini resmi dipasarkan lewat Network Marketing, khususnya Tianshi, dengan nama Tiens Golden Harvest.
Baca Sejarah Penemuan Tiens Golden Harvest
KACAUNYA DISTRIBUSI PUPUK MENGEMBALIKAN ROMANTISME PADA SWASEMBADA PANGAN 1984, MAKLUMLAH SAAT ITU, DISTRIBUSI KEPERLUAN PETANI DISALURKAN SECARA TERTUTUP: LEWAT NETWORKING KUD, KINI UPAYA ITU COBA DIKEMBALIKAN LAGI LEWAT Tiens Golden Harvest.
Kemampuan networking sebagai sebuah distribusi, termasuk memberikan kemakmuran, tak perlu diragukan lag. Buktinya keberhasilan Bank Grameen, menggerus kemiskinan di Bangladesh. Bank yang didirikan peraih Nobel Perdamaian 2006, Muhammad Yunus, membuat jaringan kepada nasabahnya yang mencapai jutaan. Setiap nasabah, dalam mengajukan pinjaman, harus mendapat “restu” dari empat rekannya dijaringan – setiap jaringan minimal lima nasabah. Lalu, persis seperti networking marketing, ada pertemuan rutin yang mengisikan pengembalian pinjaman, dukungan, pelbagai aktivitas pendidikan praktis yang inspiratif, mulai dari ide bisnis baru, presentasi kesehatan, topik keuangan sampai latihan singkat berkelompok.
Begitupun keberhasilan bangsa ini dalam swasembada beras, 1984 lalu. Siapa sangka, rezim yang dikonotasikan orotiter, represif, korupsi, koncoisme, itu mengembangkan distribusi “jaringan tertutup” lewat Koperasi Unit Desa (KUD) mengenai pertanian.
Romantisme masa lalu itu, yang kini menggelora dikalangan networking marketing, menyusul Tiens Golden Harvest, masuk dalam daftar produk anyar perusahaan networking marketing asal Cina terserbut. Apalagi pupuk itu, sesuai rekomendasi para pakar peranian : pupuk organic.
Tak heran, setelah Indonesia masuk daftar rawan krisis pangan oleh FAO, “kampanye” pupuk organik pun, seperti kandang dan kompos, terus saja berkumandang. Lebih – lebih setelah langkanya pupuk bersubsidi yang kerap kali diselewengkan – dampak dari diperdagangkan secara bebas sarana pertanian di era reformasi, keberadaan pupuk organi menjadi “obat penawar” ditengah carut marutnya pendistribusian pupuk. Tapi jangan ge-er dulu. Pasalnya untuk menyiapkan pupuk kompos atau kandang, tidaklah sederhana dan semudah yang dibayangkan, termasuk biayanya.
Lagi-lagi, Tiens Golden Harvest, bisa menjadi solusi dan lebih ekonomis, Alasannya, satu hektar sawah itu hanya membutuhkan 6 liter pupuk cair Tiens Golden Harvest. “Jadi, satu liter Golden Harvest itu, kemampuannya lebih dari 1 ton kompos”. Alhasil, dibandingkan pupuk kompos, maka Tiens Golden Harvest, jauh lebih ekonomis.
Hubungannya dengan ketahanan pangan? “Hitung-hitungannya sangat sederhana”, sebagai asumsi dari 2 juta anggota Tianshi saat ini, anggap saja yang aktif hanya 50 persen, yaitu 1 juta orang. Dari satu juta itu, katakana setiap orang, membeli/menjual 1 liter perbulan. Otomatis, selama setahun, akan terjual 12 juta liter pupuk cari Tiens Golden Harvest. Dengan jumlah itu, maka akan melayani 2 juta hektar tanah, sehingga ada kenaikan produksi 1,35 juta ton. Sementara kemampuan produksi nasional 34juta ton. “Jadi kalau ditambahkan, total 35,35 juta ton beras”. Sedangkan kebutuhan beras nasional, diperkirakan sekitar 32 juta ton, dengan begitu ada cadangan 3,35 juta ton.
Nah, cadangan itu, bisa kita diekspor sehingga menambah devisa. Kenaikan ini hanya dari konstribus paling minim dari satu juta anggota Tianshi dengan membidik padi, pada hal potensi Tiens Golden Harvest, bukan hanya padi, juga komoditas lainnya seperti kelapa sawit, jagung, coklat dan lain-lain.
Walhasil, keberadaan Tiens Golden Harvest, merupakan simbiosis mutualisme kepada pihak mana pun entah petani, bersinergi dengan pabrik untuk ‘mengalihkan’ pupuk bersubsidi menjadi ekspor, mempersingkat jalur distribusi sehingga tepat waktu supply, mengembalikan kesuburan tanah karena teknologinya ramah lingkungan, “Jadi banyak sisi positifnya” tegas Amal selaku Ketua Penanggungjawab Ketahanan Pangan di Dekopin (Dewan Koperasi Indonesia).
Pupuk Hayati Ramah Lingkungan – Tiens Golden Harvest
Alasan Petani Menggunakan pupuk TGH
10 Alasan Petani Padi Menggunakan TGH
1. Tiens Golden Harvest meningkatkan kesuburan tanah
2. Menghemat penggunaan pupuk kimia hingga 50%
3. Produktivitas meningkat
4. Panen lebih cepat
5. Jumlah anakan lebih banyak
6. Bulir padi lebih besar dan bernas ( berisi )
7. Beras lebih tahan lama dan tidak menguning
8. Tanaman lebih sehat, lebih tahan hama dan sedikit gulma
9. Ramah lingkungan dan tidak meninggalkan residu pestisida
10. Meningkatkan kesejahteraan petani
13 Alasan Pertanian dan Perkebunan Menggunakan TGH
1. Tiens Golden Harvest meningkatkan kesuburan tanah, bisa dipakai di lahan gambut, tanah kritis dan tanah cadas
2. Menghemat penggunaan pupuk kimia hingga 50%
3. Cocok untuk berbagai jenis tanaman dan berbagai jenis kebutuhan
4. Produktivitas meningkat
5. Tumbuh lebih cepat dan panen lebih cepat
6. Masa petik lebih banyak dan tanaman lebih sering berbuah
7. Ukuran buah, umbi, biji lebih besar dan lebih berat
8. Daun lebih lebar dan rimbun
9. Akar baru lebih banyak tumbuh
10. Buah, biji, daun, atau bunga lebih tahan lama, tidak mudah busuk, tidak cepat layu
11. Tanaman lebih sehat, lebih tahan hama dan sedikit gulma Ramah lingkungan dan tidak meninggalkan residu pestisida
12. Meningkatkan kesejahteraan petani dan pekebun
Uji Coba pada Padi dan Jagung
Informasi ini dari salah satu Distributor Tiens Golden Harvest ibu Galuh Lestari
Facebooknya
Secuil dari banyaknya bukti dari begitu banyak bukti-bukti yang ada di pertanian Indonesia.
Ujicoba pada padi. Bandingkan kecepatan pertumbuhan padi yang berumur sama, yang tidak menggunakan TGH ( sebelah kiri ) dengan yang menggunakan TGH ( sebelah kanan ).
Gambar yang disebelah kanan atas saat panen padi ( lokasi dan waktu berbeda dari foto padi sebelumnya ), terlihat padi lebih banyak, berisi dan bernas.
Uji Coba pada Jagung
Hasil ujicoba pada jagung. Terlihat perbedaan yang mencolok dari tinggi jagung yang berumur sama. Sebelah kiri menggunakan pupuk Tiens Golden Harvvest dan sebelah kanan menggunakan hanya pupuk biasa saja.
Masih belum percaya dengan semua bukti di Atas?
Oke, Percaya atau tidak itu hak anda…. tapi sebelumnya anda perlu menyimak kesaksian berikut ini!
• Di Kabupaten Simalungun dekat Danau Toba, TGH di pertandingkan dengan 6 Merek pupuk dan TGH menjadi Pemenang.
• Di kabupaten Cianjur, TGH di pertandingkan dengan 28 Merek pupuk dan menjadi Pemenang.
• Di kabupaten Jember, TGH di pertandingkan dengan 15 Merek pupuk lain dan juga menjadi Pemenang.
• Di kecamatan Balam (Perbatasan Bagan Batu & Rokan) seorang ustad yang memiliki lahan sawit dengan hasil 8 Ton / Bulan dengan 2x Panen.
• Setelah 2 Bulan pemakaian pupuk TGH Hasilnya meningkat menjadi 11 – 12 Ton / Bulan, Luar Biasanya dalam 1 Bulan bisa 3x Panen.
• Di Lampung, setelah penanaman selama 11 Bulan lahan 1 Hektar = 5000 Batang dihasilkan 200 Ton Singkong dan /Batang pohon Singkong memiliki berat 40 Kg – 60 Kg / Batang dengan panjang ± 2 Meter. Dan mendapatkan penghargaan MURI sebagai Singkong Terbesar dan Tape Terpanjang.
• Seorang Mahasiswa dari Medan yang memiliki kebun Sawit œ Hektar dibelakang rumahnya yang setelah 1 Minggu menggunakan TGH hasil panennya meningkat menjadi 200 – 400 Kg.
Padi di Putat, Sedong Kabupaten Cirebon
Sawah ini menggunakan Tiens Golden Harvest. Padi menjadi lebih tahan hama terhadap serang penyakit ‘kresek’ (istilah lokal). Penyakit ini menyerang pada bulan Maret dan belum ada anti hamanya. Lahan ini berbeda sekali dengan lahan tetangganya yang habis akibat penyakit tersebut yang pada akhirnya menyebabkan kuantitas panen menurun. Sedang menyemprot lahan percontohan 1 hektar. Lokasi Desa Susukan Lebak, Kec Susukan Lebak, Kab. Cirebon



Pupuk Golden Harvest pada Adenium dan Mawar
BJ, Saya pengguna pupuk ini untuk mawar dan Adenium saya, pupuk ini sangat efektif. jadi saya memang merekomendasikan pupuk ini untuk semua jenis tanaman hias. Adenium saya cepat besar dan kuat tidak seperti adenium yang dipicu dengan urea yang biasanya busuk ketika pindah media. Hormon Auksin dalam pupuk ini sungguh2 bekerja dengan baik.
Berbagai Testimoni
1. Ir. Edi Arman, Kepala Dinas pertanian Kabupaten Tanah Datar
Demplot yang dilakukan oleh GOLDEN HARVEST bekerjasama dengan pemerintah Kabupaten Tanah Datar dan Parmusi Sumatera Barat dilaksanakan oleh kelompok tani Gurun Panjang Sapakat Nagari Barulak kec. Tanjung Baru, dalam pelaksanaan demplot ini dilakukan aplikasi pemakaian GOLDEN HARVEST 6 liter/ha dan pupuk buatan diantaranya Urea sebanyak 100 kg/ha, SP-36 50 kg/ha dan KCL 25 kg/ha, mendapatkan hasil yang cukup mengembirakan yaitu
• Jumlah batang 52% lebih banyak
• Panen lebih cepat 8 hari
• Produksi Gabah 8,5 ton/ha
• Produksi naik 36%
2. Bapak Tarman, pembina pertanian organik, Bayongbong – Garut
Pembina pertanian organik ini mengaplikasikan teknologi GOLDEN HARVEST pada lahan sawah dan tanaman horti binaannya (beberapa kelompok tani). “Teknologi ini dapat menjadi solusi untuk penyedian nutrisi bagi tanaman organik murni, karena unsur yang terdapat dalam kandungan GOLDEN HARVEST ini merupakan unsur hayati yang tidak meninggalkan residu, selain itu teknologi ini merupakan inovasi dalam bidang pertanian organik” komentarnya. Pada lahan sawah yang tanahnya berupa tanah cadas, sebelum menggunakan teknologi ini kedalaman lumpurnya hanya ± 10 cm, setelah menggunakan GOLDEN HARVEST (setelah 4 minggu) kedalaman lumpur menjadi ± 15 cm, dari fisik tanaman terlihat lebih hijau dan subur.
3. laporan dari Kepala Dinas pertanian Kab. Tanah Datar kepada Bupati Tanah Datar Mang Ate, Banyuresmi – Garut
Sebelum menggunakan GOLDEN HARVEST, tanaman cabainya mudah terkena penyakit trip (daun keriting), Setelah menggunakan GOLDEN HARVEST ini, tanaman lebih tahan terhadap penyakit trip, dan bagi tanaman yang telah terkena trip, perlahan menunjukkan perbaikan. Saya berkesimpulan setelah menggunakan teknologi ini membuat daya tahan tanaman terhadap penyakit menjadi bertambah. “Saya juga menggunakan GOLDEN HARVESTi pada tanaman tomat jenis “TIA”, cara pakainya sesuai anjuran dari tim penyuluh GOLDEN HARVEST yaitu 2 liter/hektar sebelum tanam kemudian saya tutup dengan mulsa plastik, setelah tiga hari saya tanam hasil semaian, kemudian pada umur 14 hari saya lakukan semprotan yang ke 2 sebanyak 1 liter/hektar. Dari segi fisik, tanaman sangat bagus pertumbuhannya, rata-rata ketinggian tanaman 25-30 cm (umur 14 hari setelah tanam) dan satu dua tanaman tomat mulai muncul bunga, pupuk yang saya gunakan hanya pupuk kandang dan GOLDEN HARVEST” ujarnya.
5. Bapak H. Hamdan (KTNA), Subang -Jawa Barat
• Kenaikan produksi gabah kering panen mencapai 30% per hektarnya
• Komentar beliau tentang GOLDEN HARVEST Teknologi: Teknologi ini tidak hanya meningkatkan produksi gabah tetapi sekaligus dapat memperbaiki kesuburan tanah/lahan persawahan yang keri(tidak subur). Setelah menggunakan teknologi ini, saya hanya memakai urea sebanyak 150-200 kg/bahu, padahal sebelumnya saya memakai urea sampai dengan 350 kg/bahu

Sawit : Produksi TBS (Tandan Buah Segar) naik 20-30%
Setelah memakai TGH pada tumbuhan sawit perubahan akan kita lihat secara bertahap tergantung bagaimana unsur hara dan pohon sawit dalam menyerap.
Masa Pembibitan

Pada masa pembibitan, biasanya dalam 1-2 bulan sudah kelihatan perbedaannya. TGH diberikan setiap 10hari sekali sampai dengan bibit berusia 16 bulan. Pada bulan ketiga bisa terlihat bibit yang dikembangkan dengan TGH akan tumbuh lebih cepat dan lebih sehat. Sedangkan pada pohon sawit yang sudah tua karena pemupukannya dilakukan 2 atau 3 bulan sekali, maka perubahannya terlihat bertahap.
Masa 10 tahun
Jika TGH diaplikasikan pada tanaman sawit yang sudah berusia 10tahun, maka kita akan melakukan aplikasi setiap 3 bulan atau 4 bulan sekali, dimana untuk 1 hektar membutuhkan 3 liter pupuk TGH, lalu 3 hari kemudian diberi pupuk kimia 50% dari biasanya. Efek dari pemupukan TGH akan sangat berfariasi, tergantung kelengkapan unsur hara dalam tanah dan respon tanaman. Ada yang 7 hari sudah terlihat perbedaannya dari warna daun dan ada juga setelah 2 minggu sampai satu bulan baru terlihat. Produksi tandan buah segar (TBS) akan meningkat 20-30%. Ngak percaya? Coba saja 1 hektar.
Banyak pertanyaan yang menyebutkan APAKAH TGH BISA TANPA PUPUK KIMIA?
Jawabanny bisa… tapi ini untuk keadaan darurat. Untuk pemupukan 2-3 kali pemupukan ini tidak apa-apa, tapi jangan sampai tidak sama-sekali.
Hasil Panen jadi 6 Ton dengan Golden Harvest
Labuhanbatu, Perbatasan Sumut dengan Riau
Sawit yang sudah berumur 20 tahun lebih dengan luas kurang lebih 1,5ton dengan luas area 10ha. Harusnya saya sudah ingin memusnahkan sawit ini disamping sudah tua juga hasil tidak mencukupi lagi. Tidak disadari bahwa salah satu Distributor Pupuk Hayati Ramah Lingkungan dan sekaligus menjadi Trainer Produk (ibu Salehati 08127515432) sedang mewawancarai si Bapak yang punya sawit (tidak bersedia disebkan namanya).
Bahwa setelah menggunakan TGH bulan I hasilnya 2,5 ton,
bulan ke II hasilnya meningkat lagi sebesar Rp. 5,5 ton/ 10 ha
bulan III s/d sekarang hasilnya menjadi 6 ton. /10 hektar.
Setelah Menggunakan Golden Harvest – Petani Sawit Bengkulu
Perbandingan biaya penggunaan Golden Harvest dengan yang lain
Bagaimana cara mendapatkan pupuknya
Kelangkaan Pupuk Kimia, solusinya gunakan TGH
Dumai Kesaksian dari Bapak Suloso RT Jalan Melayu Tega Lega
Bapak tersebut memiliki lahan sawit seluas lebih kurang 1 HA. Selama ini beliau menggunakan pupuk kimia hanya menghasilkan 500 kg TBS dengan luas lahan tersebut. Setelah ketemua dengan saya Supriyadi (081268037048) di bulan Mei 2009 saya tawarkan untuk menggunakan Tiens Golden Harvest, bapak tersebut mencoban 3 liter untuk lahan beliau di Duri 13 Dumai allhamdullihah Bahwa setelah menggunakan TGH panen I hasilnya menjadi 850kg.
Panen ke II hasilnya meningkat lagi seberat 1 ton 23 kg.
Panen ke III hasilnya meningkat lagi seberat 1 ton 50 kg. Panen ke IV hasilnya seberat 1 ton 24kg.
Cara menggunakan TGH.
3 liter TGH dicampur dengan 150 liter air, endapkan TGH yang sudah dicampur dengan air selama 1 malam baru digunakan untuk memupuk. Yang perlu diperhatikan cara menggunakannya tempat untuk mencampur TGH dengan air jangan bekas tempat yang pernah digunakan pupuk kimia ataupun rancun.
Cara pemupukan TGH.
Beri lobang 4 mata angin lebih kurang 1 meter dari pohon sawit lalu tuangkan TGH yang sudah siap untuk digunakan, 1 pohon sawit butuh 1 liter TGH yang sudah dicampur dengan air. Bedakan 1 minggu sebelum atau sesudah menggunakan pupuk kimia atau meracun.
Selamat mencoba, rasakan hasil yang luar biasa dahssatt….
TGH PADA TAMBAK DAN PETERNAKAN
Apakah TGH bisa digunakan untuk peternakan dan tambak?
TGH adalah pupuk untuk tanaman, jadi idealnya untuk diaplikasikan pada lahan pertanian atau perkebunan, tetapi bukan untuk peternakan atau tambak.
Ada yang mengatakan Pupuk TGH ini bias digunakan untuk tambak, apakah ini benar?
Pupuk TGH sebenarnya diproduksi untuk kepentingan pertanian dan perkebunan. Produk untuk tambak dan ternak sedang dipersiapkan tinggal menuggu kesempatan untuk dilauncing, setelah dilakukan penelitian TGH sudah bisa digunakan untuk perikanan atau tambak dengan cara penggunaan yang berbeda dengan tanaman.
Bagaimana jika digunakan untuk Ternak?
Kandungan mikroba yang ada pada Tiens Golden Harvest (TGH) ternyata bisa digunakan sebagai campuran ternak. Menurut PT. SMS Indoputra (Produsen Pupuk Hayati Tiens Golden Harvest) Amal Al Ghozali, ternak juga membutuhkan beberapa jenis mikroba yang terdapat pada TGH. TGH bisa diaplikasikan pada Sapi, Kerbau, Domba dan ternak sejenis. Ini bisa diaplikasikan untuk ternak umur 0-1 bulan dengan dosis 20ml, setelah usia 3 bulan ke atas, dosis yang sama diberikan sebagai campuran pakan dengan frekuensi yang berbeda pada saat umur 0-1bulan. Dosis diatas cukup untuk seekor sapi/kerbau atau untuk 2-3 ekor kambing/domba, Hanya saja perlu dicatat jangan menggunakan air PDAM sebagai campuran larutan TGH karena mengandung kaporit.
Apakah bisa diaplikasikan untuk Ikan Lele?
Bisa! Dapatkan hanya dalam buku petunjuk Edisi ke 17, dikupas tuntas untuk Aplikasi TGH untuk pembesaran Ikan Lele. Hanya dengan Rp. 20.000,-/saja. Anda tidak perlu datang ke training dan membayar biaya tiket masuk training seharga Rp. 150.000,-. Dalam bukunya akan dibahas mulai dari Persiapan Kolam tanah, Persiapan kolam tembok, Penebaran Benih, Pemberian Pakan, Pemeliharaan dengan TGH serta panen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar